Detik News 8 Ags 2009
Ustadz Abu Bakar Pimpin Do'a
Solo - Jenazah Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono, dua tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di Jatiasih, Bekasi, dimakamkan berdampingan di pemakaman muslim Kaliyoso, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah. Pembacaan doa dipimpin oleh Abu Bakar Ba'asyir, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Solo.

Keberangkatan jenazah Air dan Eko ke tempat peristirahatannya yang terakhir diantar oleh ratusan orang. Iring-iringan kendaraan pengantar jenazah terdiri dari 2 mobil ambulans, 1 mobil pribadi dan sekitar 200-an sepeda motor.
Jenazah Air dan Eko dimasukkan ke dalam liang lahat sekitar pukul 10.15 WIB, Kamis (13/8/2009). Prosesi pemakaman sempat terkendala karena tidak tersedia peralatan, seperti cangkul, untuk menimbun liang lahat dengan tanah. Namun setelah para pengantar mendapatkan pinjaman cangkul dari warga, proses pemakaman berjalan lancar.
Tidak ada nisan di atas makam Eko dan Air yang bertuliskan nama masing-masing. Sebagai pertanda, di atas masing-masing makam para pengantar hanya meletakkan gundukan batu.
Sebelumnya saat datang melawat, Ba'asyir mengatakan dirinya tetap mendoakan Eko dan Air mendapat pahala dan ampunan dari Allah SWT. Meskipun, sambung Ba'asyir, ijtihad yang dilakukan Eko dan Air berbeda dengan dirinya.
"Semoga keduanya diberikan pahala. Dan mereka tetap pejuang Islam karena memperjuangkan syariat Islam," kata Ba'asyir. (mbr/djo
AAir dan Eko Dimakamkan di Pemakaman Khusus Orang Salat
Air dan Eko dimakamkan di sebuah pemakaman khusus di pemakaman muslim di Kaliyoso, Jetis Karangpung, Kalijambe, Sragen. Makam tersebut terletak di sebuah tanah wakafseorang pengusaha di Solo yang diperuntukkan untuk mengubur jenazah orang-orang yang rajin sholat di masa hidupnya.
Tanah tersebut wakaf dari H Soeparno Zainal Abidin, seorang pengusaha alat-alat perlengkapan ibadah yang cukup sukses di Solo. Soeparno adalah sahabat dekat Abu Bakar Ba'asyir. Salah seorang anak kandung Soeparno, Ali Usman, pernah memimpin ikatan alumni santri Ngruki.
Tanah dengan panjang sekitar 40 meter dan lebarnya 10 meter itu diwakafkan sejak tahun 1999. Di pintu masuk makam terdapat gapura tinggi tertuliskan 'Khusus. Kuburan Orang Sholat'. Di badan gapura terdapat prasasti yang ditandatangani wakif (pemberi wakaf) serta ikrar wakaf dam peruntukannya.
Di atas tanah tersebut juga di tanam pohon jati super yang ditanam rapi. Dengan demikian makam digali di sela-sela pohon jati yang masih ukuran kecil tersebut.
Baru sekitar 35 badan yang dikuburkan di tempat tersebut atau belum lebih dari sepertiga areal pemakaman itu yang terisi. Makam Air dan Eko terdapat di lokasi paling bawah.