SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

Empat belas abad silam Allah menurunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, di masa ketika masyarakat Arab berada dalam jurang kenistaan, kekacauan dan kejahiliyahan. Mereka adalah bangsa tak berperadaban, yang menyembah berhala buatan tangan mereka sendiri, yang
meyakini peperangan dan pertumpahan darah sebagai hal yang mulia, dan bahkan tega membunuh anak-anak mereka sendiri. Namun, melalui Islam mereka mendapatkan pengetahuan tentang nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban. Tidak hanya bangsa Arab, namun seluruh bangsa yang memeluk Islam terbebaskan dari kegelapan zaman jahiliyah dan tercerahkan oleh hikmah ilahiyah Al Qur’an. Di antara hal penting yang disampaikan Al Qur’an untuk umat manusia adalah pola pikir untuk apa mereka diciptakan ke dunia ini dan bagaimana menyikapinya agar bisa selamat dunia sampai akherat ?

Kamis, Agustus 13, 2009

Abu Bakar Ba'asyir Pimpin Doa di Pemakaman Air dan Eko

Muchus Budi R. - detikNews
Detik News 8 Ags 2009

Ustadz Abu Bakar Pimpin Do'a

Solo - Jenazah Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono, dua tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di Jatiasih, Bekasi, dimakamkan berdampingan di pemakaman muslim Kaliyoso, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah. Pembacaan doa dipimpin oleh Abu Bakar Ba'asyir, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Solo.

Keberangkatan jenazah Air dan Eko ke tempat peristirahatannya yang terakhir diantar oleh ratusan orang. Iring-iringan kendaraan pengantar jenazah terdiri dari 2 mobil ambulans, 1 mobil pribadi dan sekitar 200-an sepeda motor.

Jenazah Air dan Eko dimasukkan ke dalam liang lahat sekitar pukul 10.15 WIB, Kamis (13/8/2009). Prosesi pemakaman sempat terkendala karena tidak tersedia peralatan, seperti cangkul, untuk menimbun liang lahat dengan tanah. Namun setelah para pengantar mendapatkan pinjaman cangkul dari warga, proses pemakaman berjalan lancar.

Tidak ada nisan di atas makam Eko dan Air yang bertuliskan nama masing-masing. Sebagai pertanda, di atas masing-masing makam para pengantar hanya meletakkan gundukan batu.

Sebelumnya saat datang melawat, Ba'asyir mengatakan dirinya tetap mendoakan Eko dan Air mendapat pahala dan ampunan dari Allah SWT. Meskipun, sambung Ba'asyir, ijtihad yang dilakukan Eko dan Air berbeda dengan dirinya.

"Semoga keduanya diberikan pahala. Dan mereka tetap pejuang Islam karena memperjuangkan syariat Islam," kata Ba'asyir. (mbr/djo

AAir dan Eko Dimakamkan di Pemakaman Khusus Orang Salat

Air dan Eko dimakamkan di sebuah pemakaman khusus di pemakaman muslim di Kaliyoso, Jetis Karangpung, Kalijambe, Sragen. Makam tersebut terletak di sebuah tanah wakafseorang pengusaha di Solo yang diperuntukkan untuk mengubur jenazah orang-orang yang rajin sholat di masa hidupnya.


Tanah tersebut wakaf dari H Soeparno Zainal Abidin, seorang pengusaha alat-alat perlengkapan ibadah yang cukup sukses di Solo. Soeparno adalah sahabat dekat Abu Bakar Ba'asyir. Salah seorang anak kandung Soeparno, Ali Usman, pernah memimpin ikatan alumni santri Ngruki.

Tanah dengan panjang sekitar 40 meter dan lebarnya 10 meter itu diwakafkan sejak tahun 1999. Di pintu masuk makam terdapat gapura tinggi tertuliskan 'Khusus. Kuburan Orang Sholat'. Di badan gapura terdapat prasasti yang ditandatangani wakif (pemberi wakaf) serta ikrar wakaf dam peruntukannya.

Di atas tanah tersebut juga di tanam pohon jati super yang ditanam rapi. Dengan demikian makam digali di sela-sela pohon jati yang masih ukuran kecil tersebut.

Baru sekitar 35 badan yang dikuburkan di tempat tersebut atau belum lebih dari sepertiga areal pemakaman itu yang terisi. Makam Air dan Eko terdapat di lokasi paling bawah.

Satu-satunya Tangga Menuju Surga

Satu-satunya Tangga Menuju Surga
Oleh : Nurani Utami/ Era-Baru
Selasa, 11 Agustus 2009



Setiap orang selalu berbicara dan bercita-cita ingin ke surga. Demikian juga setiap agama membicarakan adanya ganjaran surga bagi umatNya yang benar-benar beriman pada ajaran-ajaranNya. Namun sudahkah umat manusia memahami bagaimana agar benar-benar bisa sampai ke surga?

Surga dipercaya adalah suatu tempat yang sangat indah, tidak ada lagi kesengsaraan atau penderitaan karena semua kebutuhan penghuninya semua terpenuhi. Setiap agama diajarkan oleh pembawa ajaranNya, merupakan orang yang mempunyai kemampuan dan pemahaman yang luar biasa. Beliau benar-benar tahu tentang prinsip-prinsip alam semesta yang sesungguhnya, bukan alam yang seperti kita pahami selama ini, dengan begitu beliau tahu bagaimana jalan sesungguhnya untuk bisa sampai ke surga, Atas dasar kemampuannya melihat wujud tulen dari prinsip-prinsip jalan ke surga, maka beliau mengajarkan pemahamannNya kepada manusia dengan harapan agar manusia tidak lagi berkubang di dunia yang kotor dan penuh dengan penderitaan ini, untuk kembali ke surga tempat asal manusia yang sebenarnya.

Setiap manusia yang meyakini pada suatu agama tertentu, dengan tekun berusaha menjalani setiap perintah dan menghindari larangan sesuai dengan yang tertulis di kitab masing-masing. Berusaha mengumpulkan pahala, menghindari dosa, serta berdoa untuk memohon kesehatan, kebahagiaan, kemakmuran dan lain-lain yang semuanya adalah untuk bagaimana agar bisa hidup dengan bahagia dan sejahtera di bumi ini. Dengan permohonan ingin memperoleh semua kesenangan hidup di dunia ini, jika ditelaah lebih lanjut, seandainya semua doa kita tersebut dikabulkan, bukankah berarti kita sudah seperti hidup di surga?, hidup nyaman, bahagia, sehat wal afiat dan kaya raya semua terpenuhi. Lantas buat apa bercita-cita hidup di surga, bukankah hidup kita di dunia ini sudah begitu indah?

Agama selalu mengajarkan kita untuk selalu berdoa kepada Tuhan, dan kita sudah terbiasa memohon kepadaNya untuk segala kenyamanan hidup seperti yang kita inginkan. Namun kenyataannya tetap saja penderitaan selalu menyertai manusia sepanjang hidupnya. Ketidak bahagiaan, sakit dan penderitaan yang lain selalu kita jumpai dalam hidup kita selama ini. Mungkinkan cara berdoa kita yang salah? Ataukah cara menjalani hidup ini yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh yang mengajarkan?
Setiap agama mengajarkan untuk berpikir lebih dahulu untuk orang lain sebelum kita memikirkan kepentingan diri sendiri, dengan begitu diri kita terhindar dari perbuatan dosa. Misalnya Budha Sakyamuni megajarkan ajaran untuk "Berpantang-Samadi-Kebijakan." Berpantang yaitu umatnya disuruh untuk menghambarkan nafsu keduniawian agar terhindar dari mengejar kepentingan pribadi, dengan begitu manusia tidak berbuat dosa lagi dalam usahanya mengejar nafsu pribadi tersebut. Tuhan Yesus mengatakan bahwa manusia penuh dengan dosa, dan untuk menebus dosa-dosa tersebut adalah dengan mau menderita. Jika kita ditampar pipi sebelah kiri maka kita berikan pipi yang sebelahnya lagi. Ajaran-ajaran mereka ini mengisyaratkan pada kita bahwa sebagai manusia tujuannya adalah bukan unmtuk mencari kenyamanan hidup di dunia ini, tetapi bagaimana agar kita dapat kembali ke surga. Dengan penuh kesadaran mau menjalani semua penderitaan dengan keteguhan iman, baik penderitaan fisik maupun penderitaan batin.

Penderitaan bukanlah hal yang buruk, hanya orang-orang yang masih begitu kuat mengejar keterikatan hati lah yang menganggapnya sebagai hal yang sangat buruk. Orang yang begitu kuat mengejar kekayaan, kemasyuran, ketenaran sampai –sampai tidurpun tidak nyenyak. Seluruh isi otak diperas bagaimana untuk mewujudkan harapannya, dan seluruh hati terisi oleh kekhawatiran, rasa curiga serta kebencian. Apa yang yang terlintas di kepala dan di hati semua terefleksi pada sikap kita sehari-hari. Menggunjing, memfitnah, menghasut, berbohong, menipu dan sebagainya, adalah cerminan orang yang nafsu keduniawiannya masih kuat, adalah sikap orang yang masih berpikir tentang kepentingan pribadi, kepentingan keluarga serta kepentingan kelompok.

Surga adalah tempat yang begitu indah, penuh kebahagian, dan tanpa penderitaan. Jika seandainya orang-orang yang masih belum mampu mengendalikan tujuh perasaan dan enam nafsunya ini masuk ke surga apakah diijinkan? Apakah mungkin? Apakah mungkin surga terisi oleh penghuni yang masih mempunyai tujuh perasaan dan enam nafsu tersebut ? Jika iya, bukankah itu berarti di surga masih ada persaingan, saling cemburu, saling fitnah, saling mencederai, intrik mengintrik, berzinah dan sebagainya diantara penghuni surga tersebut. Seandainya ada penghuni surga yang masih mementingkan harga diri dan kesombongan tersinggung oleh perkataan penghuni surga yang lain lalu naik pitam, bertengkar dan mendendam serta menghasut kelompoknya untuk membalas sakit hatinya kemudian timbul perang, bukankah sama menderitanya kehidiupan di surga dengan di dunia? Lalu dimana letak perbedaannya antara kehidupan di surga dan kehidupan di dunia? Lantas dimana pula letak dari indahnya sebuah surga?

Surga yang digambarkan begitu indah, tentunya hanya boleh diisi oleh manusia yang tidak lagi mengejar keterikatan hati manusia tentang keduniawian. Orang yang sudah bisa membersihkan hati dari semua nafsu manusiannya, dan yang sudah bisa membersihkan pikiran dari khayalan-khlayalan yang memabukkan hingga lupa diri, sampai-sampai lupa tujuan yang sebenarnya menjadi manusia. Di dalam ajaran setiap agama bukankah diajarkan bagaimana untuk selalu bersabar, dan ikhlas atas semua penderitaan yang menerpa kita? Bukankah Tuhan yang memberikan cobaan berupa penderitaan itu kepada kita, lalu kenapa kita malah memohon kepadaNya untuk melenyapkan? Tujuan Tuhan memberikan penderitaan kepada manusia adalah agar manusia membayar dosa-dosa yang telah kita lakukan di dalam seluruh kehidupan kita. Dan Tuhan pula yang mengajarkan bagaimana untuk menjalani penderitaan tersebut sesuai kriteriaNya, lalu setelah kita dinyatakan lulus dalam menjalani seluruh penderitaan di jalur kehidupan yang telah ditentukan olehNya, maka surga adalah tempat yang dijanjikan buat kita.

Satu-satunya cara untuk menuju ke surga adalah menyingkirkan sifat-sifat hati manusia, tujuh perasaan dan enam nafsu manusia, dengan cara menghambarkan semua itu dan tidak lagi terikat kuat padanya. Seperti kita ketahui, di semua agama mengatakan bahwa manusia yang terikat pada pengejaran duniawi akan mudah sekali diperalat oleh iblis, iblis yang selalu menghalangi manusia kembali ke surga.(erabaru.net)

Ibrohim, sang ‘Komandan Lapangan’ Teror Bom Kuningan II

Ibrohim, sang ‘Komandan Lapangan’ Teror Bom Kuningan II

Jakarta – Keterlibatan Ibrohim, penata bunga di hotel JW Mariot dalam serangan bom Kuningan II sempat diragukan banyak kalangan. Namun, keraguan masyarakat dan keluarga pun terjawab. Hasil penyelidikan polisi menunjukkan bahwa Ibrohim adalah ‘tangan kanan Noordin M Top’ yang berperan sebagai ‘Komandan Lapangan’.


Dalam teror bom di JW Mariott dan Ritz Carlton tersebut, Ibrohim berperan sebagai perencana, pengatur, pengontrol, dan melakukan survei.

Dalam rekaman video yang ditayangkan polisi saat jumpa pers di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Rabu (12/8). Ibrohim mempersiapkan strategi lapangan sejak 8 Juli 2009.

Tanggal 8 Juli, Ibrohim melakukan survei. Dia masuk dari pintu belakang bersama Nana, pelaku bom Ritz Carlton lalu masuk ke ruang karyawan. Tak berapa lama, mereka keluar meninggalkan tempat tersebut.

Tanggal 16 Juli, Ibrohim kembali ke hotel itu dengan menggunakan mobil pikap berwarna hitam. Terlihat dengan jelas di gambar, Ibrohim membawa dus yang berisi bom. Saat itu, sopir sempat akan membantu namun dilarang Ibrohim. Akhirnya, dia membawa sendiri dus tersebut ke dalam Hotel JW Marriott, tepatnya ke kamar nomor 1808. Sementara sopir hanya menunggu di luar dan memarkirkan kendaraannya.

Pada 17 Juli, Ibrohim membawa Nana masuk ke dalam hotel dan check in di Hotel JW Marriot dengan kamar 1808.

Menurut keterangan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna, hal ini yang membuat Dani, saat check in di hotel tidak terdeteksi membawa bom. Tas yang dibawa Dani yang semula diduga berisi bom ternyata kosong.

Dengan demikian, polisi menyimpulkan, Ibrohim selaku ‘Komandan Lapangan’ menjadi pengatur, pembawa bom, dan pengontrol aksi pemboman di dua hotel mewah itu.

Menurut Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen.Pol. Nanan Sukarna, peran Ibrohim didapat dari keterangan salah satu jaringan kelompok itu yang tertangkap di Jatiasih, Bekasi, Amir Abdillah.

"Ibrohim merupakan orang yang mengatur dan mengontrol pengeboman di JW Marriott dan Ritz Carlton. Bahkan dia juga menyiapkan bom mobil dan bom rompi yang ditemukan di safe house di Jati Asih, Bekasi," tutur Nanan.

Dengan demikian, walau yang tewas dalam perburuan teroris di Temanggung, Jawa Tengah bukan Noordin melainkan Ibrohim, Nanan mengaku bersyukur. Sebab Ibrohim memiliki peran sangat penting dalam serangan teroris 17 Juli di Kuningan.

Ibrohim ‘Si Komandan Teror’ Dikucilkan Warga

Walau telah pulang ke neraka, Komandan Teror Bom Kuningan II, Ibrohim di kucilkan warga. Jenasah si Komandan Teror ditolak warga di Cililitan, Jakarta Timur dan di Kuningan, Jawa Barat.

Awalnya jenasah si Komandan Teror akan dimakamkan di kampung halamannya, Dusun Kliwon, Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kuningan, Jawa Barat. Namun warga menolak kedatangan jenasah Ibrohim.

Warga Sampora, Kuningan khawatir nama desa mereka akan tercemar dan dicap sebagai sarang teroris, jika Ibrohim dimakamkan di desa mereka. Penolakan warga disampaikan melalui rapat Badan Permusyawarahan Desa (BPD).

"Warga menolak Ibrohim dimakamkan disini. Warga takut desa mereka dicap sebagai sarang terorisi," ujar Kepala Desa Sampora, Nur Rohidin, saat menyampaikan hasil rapat BPD, Rabu (12/8).

Karena ditolak di kampung halamannya, Ibrohim pun sempat hendak dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kober, Cililitan, Jakarta Timur. Namun disana pun warga menolaknya.

"Sempat direncanakan akan dimakamkan di Cililitan, tapi mendadak Ketua RW menolak," ujar salah seorang kerabat Ibrohim.

Walau kesulitan mencari tempat pemakaman, akhirnya keluarga menemukan juga jalan keluarnya. ‘si Komandan Teror’ akan dimakamkan di Pondok Rangon, Cibubur.

TPU Pondok Rangon adalah pemakaman umum yang luas. Beberapa jenazah tak dikenal, termasuk korban kecelakaan ada juga yang dimakamkan TPU itu.

Yahhh, ternyata tak enak menjadi teroris, sebab jaman telah berubah. (waa)