SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

Empat belas abad silam Allah menurunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, di masa ketika masyarakat Arab berada dalam jurang kenistaan, kekacauan dan kejahiliyahan. Mereka adalah bangsa tak berperadaban, yang menyembah berhala buatan tangan mereka sendiri, yang
meyakini peperangan dan pertumpahan darah sebagai hal yang mulia, dan bahkan tega membunuh anak-anak mereka sendiri. Namun, melalui Islam mereka mendapatkan pengetahuan tentang nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban. Tidak hanya bangsa Arab, namun seluruh bangsa yang memeluk Islam terbebaskan dari kegelapan zaman jahiliyah dan tercerahkan oleh hikmah ilahiyah Al Qur’an. Di antara hal penting yang disampaikan Al Qur’an untuk umat manusia adalah pola pikir untuk apa mereka diciptakan ke dunia ini dan bagaimana menyikapinya agar bisa selamat dunia sampai akherat ?

Rabu, Mei 26, 2010

Saatnya Mencocokkan Arah Kiblat

Saatnya Mencocokkan Arah Kiblat
==============================
Sudah tiba saatnya untuk mencocokkan arah kiblat masjid atau ruangan mushala yang dipakai untuk sholat, apakah sudah mengarah ke Kakbah di Mekkah.
Allah swt memberikan kasih sayangNya pada hamba-hamba Nya dengan ditunjukkan cara-cara yang bisa dipakai untuk menyatukan arah kiblat sholat mereka agar betul-betul mengarah ke Kakbah di Makkah.
Ada yang memakai alat teodolit seperti yang dipakai Tim Sertifikasi Arah Kiblat Jateng di masjid Baiturahman Semarang (tapi harganya mahal 130 jutaan) , ada juga yang memakai alat kompas (misal kota Surakarta ke arah kiblat = 24 derajat, 32 menit, 14 detik), ada yang memakai alat peraga yaitu dengan mencari arah timur barat sejati dulu, caranya :
1.Pilih tempat yang rata, datar dan terbuka bisa menerima sinar matahari langsung.
2.Buat beberapa lingkaran dengan diameter yang berbeda, misal diameter/jari-jari 0,5 m
3.Tancapkan sebuah tongkat yang lurus setinggi 1,5 m berdiri tegak lurus di tengah lingkaran tersebut.
4.Berilah tanda titik B pada perpotongan antara bayangan ujung tongkat dengan garis sebelah barat ( ketika bayangan sinar matahari mulai masuk lingkaran). Titik ini terjadi SEBELUM masuk waktu dhuhur.
5.Berilah tanda titik T pada titik perpotongan antara bayangan ujung tongkat dengan garis lingkaran sebelah timur (ketika bayangan sinar matahari keluar lingkaran). Titik ini terjadi SETELAH waktu dhuhur.
6.Hubungkan titik B dan titik T tersebut dengan garis lurus atau benang.
7.Titik B merupakan titik barat dan titik T merupakan titik timur, sehingga sudah didapatkan garis lurus yang menunjukkan barat dan timur sejati.
8.Setelah garis Barat Timur sejati sudah ditentukan, garislah sepanjang 1 meter, ujung sebelah barat, beri tanda titik B dan ujung timur dengan titik T.
9.Pada titik B buat garis siku-siku (90 derajat) ke arah utara sepanjang jarak arah kiblat masing-masing daerah. Misal untuk kota Solo = 45,68 cm, (Sragen = 45,51) tandailah titik ini dengan titik K.(Daftarnya sudah ada, bisa beli bukunya).
10.Buatlah garis antara titik T dengan titik K dengan garis lurus sehingga sudah ditentukan arah kiblatnya.
11. Apabila membuat shaf-shaf tinggal buat garis siku-siku pada garis yang menunjukkan arah kiblat tersebut. Mulai shaf pertama, kedua dan seterusnya.

Dan ada satu cara lagi yang sangat mudah yaitu dengan ROSDUL KIBLAT( Bayangan arah kiblat) yaitu bayangan sinar matahari terhadap suatu benda yang tegak lurus dipermukaan bumi berimpit dengan arah kiblat pada tempat itu. Karena pada saat itu letak matahari tepat diatas Kakbah.

Hal ini terjadi pada tanggal 28-05-2010 pada pukul : 16.17.56 WIB dan besok tanggal : 16-07-2010 pada pukul : 16.26.43 WIB . Sangat praktis dan murah namun sudah tepat. Tentunya untuk melakukan

pengukuran ini jam milik antum harus dicocokkan dulu dengan WIB dengan cara menghubungi 103 flexy atau telkom (telepon kabel) untuk memastikan jam WIB. Selamat mencoba. Tunggu tanggal dan jam tersebut.
Dan masih ada beberapa cara lagi yang agak rumit karena harus menggunakan rumus-rumus (bagi yang tidak pandai matematika dan nggak punya calkulator yang baik) sangat susah.
Setelah arah ini ketemu, coba cek ulang dengan arah kiblat yang biasa digunakan saat ini. Kalau ada perbedaan segeralah mengubah arah kiblatnya, disesuaikan dengan kiblat yang benar. Tentunya untuk rumah pribadi / mushala kecil segera merubah saat itu juga langsung bisa. Namun kalau untuk masjid perlu koordinasi dengan takmir masjid dan warga jamaahnya supaya tidak timbul pertengkaran sesama jamaah sendiri. Berilah pengertian-pengertian tentang pentingnya sholat menghadap ke kiblat ( bahkan jadi kiblatnya orang mati) dll sehingga kalau ada perubahan garis shaf tidak bergejolak. Kalau perlu umat pada hari dan jam tersebut diajak serta dalam penentuan garis kiblat tersebut.
Kalau baru mau membangun masjid, penentuan arah kiblat ini tidak jadi masalah. Namun kalau sudah terlanjur jadi bangunannya dan shafnya tidak mengarah ke kiblat (padahal umat sudah sholat disitu bertahun-tahun) ini yang nanti akan menimbulkan gejolak bila tidak diberikan pengertian lebih dahulu kepada jamaah semua, setelah mereka faham maka akan mudah untuk meluruskan arah kiblatnya. Dan ini tidak harus membongkar bangunan masjid, cukup dengan merubah kemiringan shafnya saja. Namun kalau banyak dana untuk merehap pondasi masjid tidak jadi masalah dan besok kalau masjidnya jadi mudah menata shaf sholatnya karena tidak menceng-menceng.

Bilamana masih ada permasalahan dengan penentuan arah kiblat ini bisa koordinasi dengan Tim Sertifikasi Arah Kiblat tiap Kota/Kabupaten masing-masing. (Ibnu Achmad)