SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

Empat belas abad silam Allah menurunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, di masa ketika masyarakat Arab berada dalam jurang kenistaan, kekacauan dan kejahiliyahan. Mereka adalah bangsa tak berperadaban, yang menyembah berhala buatan tangan mereka sendiri, yang
meyakini peperangan dan pertumpahan darah sebagai hal yang mulia, dan bahkan tega membunuh anak-anak mereka sendiri. Namun, melalui Islam mereka mendapatkan pengetahuan tentang nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban. Tidak hanya bangsa Arab, namun seluruh bangsa yang memeluk Islam terbebaskan dari kegelapan zaman jahiliyah dan tercerahkan oleh hikmah ilahiyah Al Qur’an. Di antara hal penting yang disampaikan Al Qur’an untuk umat manusia adalah pola pikir untuk apa mereka diciptakan ke dunia ini dan bagaimana menyikapinya agar bisa selamat dunia sampai akherat ?

Kamis, Juli 23, 2009

Ba’asyir: Kasus bom Kuningan janggal

Sukoharjo (Espos) Penasihat Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Grogol, Sukoharjo, Ustad Abu Bakar Ba’asyir mensinyalir adanya rekayasa yang dilakukan pihak tertentu untuk menyalahkan Islam, terkait ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton Jakarta baru-baru ini.

Dalam kesempatan jumpa pers dengan wartawan di Kompleks Ponpes Al Mukmin Ngruki, Rabu (22/7), Ba’asyir mengatakan, jika benar pelaku bom bunuh diri menginap terlebih dahulu di hotel untuk merakit bom, maka bukan orang sembarangan yang bisa melakukannya. Pasalnya, pengamanan di kedua hotel tersebut sangat ketat sehingga hal itu dirasakan janggal.
Menurut Ba’asyir, jika ada peristiwa peledakan bom, jangan lantas di-gebyah uyah dengan menuduhkannya kepada umat Islam tanpa bukti-bukti kuat. Sebab, Islam tak mengajarkan kekerasan, kecuali dalam kondisi darurat. ”Saya berharap polisi bertindak jujur dalam menganalisa kasus ledakan bom di kedua hotel tersebut,” papar dia.
Ba’asyir bersikukuh mencium adanya rekayasa dari musuh-musuh Islam yang ingin memfitnah Islam. Bahkan ia mempercayai ada campur tangan pihak asing yang berkepentingan menjatuhkan nama baik Islam. Dikatakan dia, Islam tidak mengajarkan terorisme dalam berjihad sehingga tak ada alasan mengidentikkan pelaku teroris dengan umat Islam.
Ba’asyir mengungkapkan, konsep jihad menurut pendapatnya tidak boleh dilakukan dengan cara kekerasan, kecuali di medan perang. Dikatakan dia, jihad di Indonesia lebih didahulukan dengan mendakwahkan Islam secara damai. ”Tapi kalau memang ada pendapat lain tentang jihad, itu tergantung ijtihad mereka masing-masing,” papar dia.
Lebih lanjut, Ba’asyir mengaku tak mengenal Nur Said yang disebut-sebut sebagai salah satu pelaku bom bunuh diri di Mega Kuningan yang belakangan dibantah polisi. Sebelumnya, nama Nur Said asal Temanggung diakui sebagai alumnus Ponpes Ngruki oleh Direktur Ponpes, Ustad Wahyudin. ”Kalau Mukhlas saya pernah ketemu. Yang Nur Said ini tidak kenal,” jelasnya. - Oleh : rei
Sumber : Solopos Edisi 23-07-2009 Hal.VI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar