SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

Empat belas abad silam Allah menurunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia, di masa ketika masyarakat Arab berada dalam jurang kenistaan, kekacauan dan kejahiliyahan. Mereka adalah bangsa tak berperadaban, yang menyembah berhala buatan tangan mereka sendiri, yang
meyakini peperangan dan pertumpahan darah sebagai hal yang mulia, dan bahkan tega membunuh anak-anak mereka sendiri. Namun, melalui Islam mereka mendapatkan pengetahuan tentang nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban. Tidak hanya bangsa Arab, namun seluruh bangsa yang memeluk Islam terbebaskan dari kegelapan zaman jahiliyah dan tercerahkan oleh hikmah ilahiyah Al Qur’an. Di antara hal penting yang disampaikan Al Qur’an untuk umat manusia adalah pola pikir untuk apa mereka diciptakan ke dunia ini dan bagaimana menyikapinya agar bisa selamat dunia sampai akherat ?

Kamis, Juli 23, 2009

Keluarga Noordin ditangkapi

Cilacap (Espos) Polisi menangkap keluarga gembong teroris Noordin M Top di Cilacap, Rabu (22/7). Mereka adalah isteri Noordin, Arina dan ibu mertuanya, Dwi Astuti.
Bersama dua perempuan itu, dibawa juga anak dari hasil pernikahan Arina dengan Noordin. Namun, dalam penjelasannya kepada Tim Pengacara Muslim (TPM), Arina membantah dirinya istri Noordin, sebab nama suaminya adalah Abdul Halim.
Penangkapan dilakukan pukul 10.30 WIB. Sekitar 20 polisi dikerahkan untuk melakukan penangkapan di Desa Pasuruhan, Kecamatan Binangun, Cilacap itu. ”Ya tadi pukul 10.30 WIB. Ada petugas kepolisian yang menjemput,” kata Kepala Kesbanglinmas Cilacap, Yayan Rustiawan.
Penangkapan ini menyusul penangkapan Saefudin Zuhri di Nusawungu, Cilacap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror pada 21 Juni lalu, dan ditemukannya bom dan alat merakit bom pada 14 Juli lalu di belakang rumah Bahrudin Latif alias Baridin, yang tak lain adalah ayah Arina.
Densus masih memburu Baridin. Arina ditangkap di kediaman kakak Baridin, sekitar 200 meter dari rumah Baridin. Penangkapan disaksikan aparat desa dan Muspika. Di rumah Baridin inilah diduga Noordin selama ini tinggal dan menikah dengan Arina. Pernikahan antara Arina dan Noordin dilakukan sekitar dua tahun lalu. ”Mereka menikah siri. Yang menikahkan adalah Pak Baridin,” kata Kepala Desa Pasuruhan, Watim Suseno, sebagaimana dikutip dari tempointeraktif.com.
Watim mengatakan, menantu Baridin pernah dikenalkan sekali kepada warga. Hanya saja, kata dia, pada saat perkenalan Baridin tidak menjelaskan siapa menantunya tersebut. ”Waktu itu, Pak Baridin hanya menunjukkan kumpulan orang asing yang katanya dari Sulawesi,” imbuihnya.
Dari pernikahan itu, Arina mempunyai dua orang anak yang bernama Aula dan Daud. Baridin merupakan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Muaddib. Sedangkan Arina merupakan guru pengajar Bahasa Arab di pondok tersebut. Oleh para tetangganya, Baridin terkenal tertutup. Ia jarang ikut kondangan jika ada tetangganya yang punya hajat.
Pada bagian lain, anggota TPM Ahmad Kholik menyatakan, Arina sempat mendatangi TPM menyusul penggeledahan rumah Baridin beberapa waktu lalu. ”Dia kaget, syok waktu pulang ke rumah ternyata rumahnya sudah didatangi polisi dan barang-barangnya diambil,” kata Kholik.
Kepada TPM, Arina mengaku sangat takut dan tidak tahu harus berbuat apa. Namun dengan bantuan beberapa kerabatnya, Arina akhirnya menemui TPM di Jakarta. Sementara itu anggota TPM lainnya, Ahmad Michdan mengatakan, Arina dengan tegas mengatakan tidak mengetahui tentang Noordin M Top. Selama ini, suami dikenalnya dengan nama Abdul Halim. Menurut Michdan, suami Arina sering pergi berbulan-bulan. ”Dia nggak tahu Noordin M Top, makanya dia kaget pas dibilang kalau suaminya Noordin M Top,” kata Michdan. TPM hingga kini belum tahu di mana Arina berada.
Sementara itu perburuan sel Noordin terus dilakukan. Densus 88 menangkap jaringan teroris yang terkait dengan Dr Azahari, yakni Hendrawan, 50, warga Dusun Santrean RT 04/ RW I, Desa Sumberejo, Kecamatan Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Ketua RT 04/RW I Desa Sumberejo, Sunardi menyatakan, Hendrawan ditangkap di Solo. Sunardi mengetahui penangkapan itu karena saudara iparnya, Hendra, menjadi sopir yang disewa Hendrawan untuk mengantarnya ke Solo.
Sementara Kapolwil Malang Kombes Pol Rusli Nasution menyatakan tidak tahu adanya penangkapan terhadap Hendrawan. Tingkah laku Hendrawan, pria yang ditangkap Densus 88, selama di luar kebiasaan warga setempat. Sehari-hari dia menggunakan bahasa Inggris. Lampu rumahnya tidak dinyalakan bila malam dan kaca jendela rumah ditutup dengan kertas. Dari Jakarta dilaporkan, Mabes Polri mengakui ada penangkapan Arina di Cilacap. ”Anggota kami memeriksa dan menahan beberapa orang di Jateng,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna.
Jaringan Noordin selama ini memang diduga masih aktif. Meskipun Dr Azahari, perakit bom handal kelompok Noordin sudah meregang nyawa. Tapi itu bukan berarti jaringan kelompok ini kehilangan perakit bom handal. Mereka masih memiliki sejumlah nama yang dikenal mahir merakit bahan peledak. Demikian diungkapkan pengamat terorisme, Sidney Jones. Saat ini, diketahui dua nama yang telah teridentifikasi polisi. Mereka yakni Reno alias Tedi dan Taufik Bulaga alias Upik Lawanga.

Penangkapan jaringan teroris di Cilacap

- 21 Juni - Densus 88 Antiteror menangkap Saefudin Zuhri di Nusawungu, Cilacap.
- 14 Juli - Densus 88 Antiteror menemukan dua bom siap ledak, bahan dan alat pembuat bom di belakang rumah Bahrudin Latif alias Baridin, warga Desa Pasuruhan, Kecamatan Binangun, Cilacap. Densus masih memburu Baridin.
- Pascapenggerebekan, sang anak, Arina, menghubungi Tim Pembela Pengacara Muslim (TPM).
- 22 Juli - Anak dan istri Baridin, Arina dan Dwi Astuti, serta anaknya dibawa 20 petugas kepolisian sekitar pukul 10.30 WIB disaksikan aparat desa dan Muspika. Hingga kini TPM tak mengetahui keberadaan Arina.

Arina diduga istri Noordin M Top?

- 2007, Baridin menikahkan Arina dengan seseorang yang diakui bernama Abdul Halim. Baridin sempat mengundang tetangga terkait pernikahan, namun tak menunjukkan mempelai laki-laki, dan hanya menunjukkan sekelompok orang asing yang disebut berasal dari Sulawesi.
- Pernikahan tak tercatat di arsip desa. Sang mempelai laki-laki tinggal sejak 2005 dan tak memiliki KTP Cilacap. Pernikahan menghasilkan dua anak, Aula dan Daud.
- Baridin merupakan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al Muaddib dan Arina adalah guru bahasa Arab di Ponpes setempat. Baridin dikenal tertutup. - Oleh : dtc/Ant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar